Senin, 11 Mei 2009

gambar


Read More → gambar

cerita lucu

Pameran Lukisan
Suatu hari seorang presiden sebuah negara berkembang pergi melihat pameran lukisan-lukisan. Karena saat itu beliau mengalami sakit mata dan penglihatannya kabur, maka ia mengajak satu ajudannya untuk menuntunnya.Presiden : "Wah, lukisan ini bagus ya. Gambar ikannya bener-bener hidup."Ajudan: "Shttt... Jangan keras-keras Pak. Itu gambar buaya."Kemudian mereka berpindah ke lukisan lain.Presiden: "Gambar Gajah ini benar- benar gagah."Ajudan: "Shttt... Ojo keras-keras Pak. Itu gambar banteng."Presiden itu kemudian menahan diri memberi komentar sampai ia tiba pada satu pojok ruang pameran dia berseru: "Wah, sing iki apik tenan. Lukisan Gorila nya begitu nyata anatominya."Ajudannya langsung tertegun dan berkata: "Sssst... Jangan keras-keras Pak. Itu cermin!"

Petani dan Seles Sepeda
Seorang sales sedang mencoba membujuk seorang petani untuk membeli sebuah sepeda. Si petani menolak untuk membeli sebuah sepeda, tapi ternyata si sales tampaknya tidak mudah menyerah."Hei ... daripada membeli sepeda, lebih baik aku habiskan uangku untuk pelihara sapi," kata si petani."Ah," jawab si sales, "tapi coba pikir deh ... Anda akan sangat terlihat bodoh jika Anda bepergian dengan mengendarai seekor sapi.""Huhh!!" hardik si petani. "Apakah tidak lebih bodoh jika orang melihatku memerah sebuah sepeda!"

Jagung dan Ayam
Alkisah ada orang gila yg mengira dirinya tuh jagung jadi dia takutttt banget sama ayam, .. karena takut banget di makan. tiap kali liat ayam.. dia pasti lari terbirit2. akhirnya, orang gila ini dimasukin ke rumah sakit jiwa. setaun... dua taun.. tiga taun... akhirnya dia dipanggil oleh sang dokter."kamu sudah tau sekarang kamu ini siapa?" kata si dokter."sudah dokter," sahut si orang gila"jadi kamu ini siapa?""saya orang, dokter.""bener?""iya dokter, saya orang.. bukan jagung.""jadi kamu gak takut lagi sama ayam kan?""enggak dokter.. gak takut lagi.."sang dokter pun manggut2... mengira si orang gila udah waras."tapi dokter," sela si orang gila," saya ada satu pertanyaan..""apa itu?""ayam2 itu..... tau gak ya kalau saya sudah berubah jadi orang?" tanya si orang gila dengan muka khawatir.

Adu Hebat
Ada perlombaan hebat-hebatan dinas rahasia yang diikuti oleh seluruh dinas rahasia di dunia. Singkat cerita, di final bertemu 3 dinas rahasia terhebat di dunia, yaitu: MI6 dari Inggris, MOSSAD dari Israel, Polisi Rahasia Cina. Untuk memilih yang terhebat akhirnya juri melepaskan 3 ekor kelinci di 3 hutan yang berbeda. Ketiga dinas rahasia tersebut diwajibkan menangkap ketiga kelinci tersebut. Yang tercepat maka dia yang menjadi pemenang. MI-6 masuk hutan. Dengan keunggulan teknik intelligentnya, MI-6 memasang mata-mata dan menyiapkan jebakan untuk menangkap kelinci tersebut. 3 minggu kemudian tanpa disadari si kelinci, akhirnya si kelinci tersebut tertangkap masuk ke dalam jebakan MI-6. MOSSAD lain lagi aksinya. Mereka memasang agen-agennya dipinggir hutan. Kemudian mereka membakar hutan itu sehingga banyak hewan dan tumbuhan yang mati kebakar. 3 Hari kemudian kelinci yang dicari-cari keluar dan langsung ditangkap oleh agen MOSSAD yang telah menunggu diluar hutan. Sedangkan Polisi Rahasia Cina Lain lagi caranya. Setelah 3 jam masuk hutan, mereka keluar dengan menyeret beruang yang sudah bonyok. Beruang itu terus berteriak-teriak,"Iya deh... ampuuunnn... gue ngaku... gue kelinci."

Read More → cerita lucu

Minggu, 10 Mei 2009

siswa

Siswa sekolah kita (baca: Indonesia) mengalami pendangkalan pemahaman keilmuan. Siswa kita ibarat sbuah "buah" dapat dikatakan matang tidak mentah juga tidak. Pada beberapa kasus ternyata siswa kita saat ini secara tak sengaja tercetak sebagai siswa robotis yang hanya siap menjalankan impuls-impuls yang pernah diprogramkan padanya. Siswa kita hanya melakukan alur yang sesuai dengan cetakan yang kita buat. Padahal siswa kita merupakan asset yang tak ternilai harganya, asset dalam pandangan sebongkah otak yang dikaruniakan kepada setiap kepala siswa kita. Otak bukan robot, otak mempunyai kemampuan yang luar biasa jika dibandingkan robot. Otak mampu berkembang sangat menakjubkan apabila empunya otak mau dan mampu mengembangkannya serta didukung oleh perlakuan yang diterima dari sekitar. Perlakuan disini bisa sekolah, sikap/pendidikan yang diberikan oleh orang tua, kegiatan lingkungan, dan perilkau alamiah dasar manusia yang ingin tahu. : Siswa robotis tampaknya akan semakin terus berkembang biak sangat luar biasa apabila pendidikan kita tidak segera membuat perubahan yang mendasar.
Siswa bukan robot karena siswa mempunyai masa depan sendiri. Kita tidak bisa membentuk masa depan mereka apabila memaksakan. Yang kita lakukan adalah hanya mengarahkan kepada kemampuan apa yang dipunyai dan mampu dikembangkan oleh siswa. Pendidikan berorientasi pada potensi seharusnya yang perlu diberikan kepada siswa kita. Bukan pendidikan berorientasi pada value (nilai raport, ijazah, nem), sebab pendidikan yang berorientasi pada value dapat dan mudah diatur apalagi jika melihat kondisi moral sebuah bangsa yang buruk. Pendidikan berorientasi pada value akan bagus dilakukan apabila moral dan etika yang baik telah melekat erat pada sebuah bangsa. Dan sudah menjadi sebuah rahasia umum jika banyak hasil nilai siswa kita yang diatur sedari awal padahal kalau melihat kenyataannya sebenarnya siswa kita belum mampu apa-apa. : Pendidikan berorientasi kepada potensi adalah melihat siswa dari sisi potensinya yang dapat dikembangkan. Pendidikan berorientasi kepada potensi ini tidak harus dilekatkan pada sebuah pendidikan formal, namun juga pada pendidikan orang tua, perilaku lingkungan media (tv, koran, majalah, dll). Kenapa potensi?
Secara tidak sengaja peilaku lingkungan media kita juga bepengaruh sangat luar biasa terhadap perkembangan siswa, hal ini semakin luar biasa setelah ditambah dengan model pendidikan kita. Siswa dengan sangat mudah membelokkan arah hidupnya menuju kepada perilaku lingkungan yang diterimanya. Televisi adalah contoh utama perilaku lingkungan media yang pengaruhnya sangat luar biasa. Dengan sangat mudah diera global saat ini arus informasi macam apa saja mengalir deras menghantam mata, telinga, dan rasa kita. Setiap hari kita dihantam oleh bermacam informasi. Dari hantaman itu secara tidak sengaja pula mengarahkan potensi kita seperti pada perilaku lingkungan media tersebut. Potensi positif yang seharusnya dapat dikembangkan dari seorang siswa akhirnya tenggelam dan hilang yang justru muncul adalah potensi-potensi negatif yang semakin bercabang-cabang.

Read More → siswa